Popular Posts
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama adalah suatu sistem nilai yang diakui dan diyakini kebenarannya dan merupakan jalan men...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan global merupakan momok yang mengerikan bagi para pengusaha industri ...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Entomologi adalah salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari serangga. Istilah ini bera...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuhan tidak selamanya bisa hidup tanpa gangguan. Kadang tumbuhan mengalami gangguan oleh b...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Judul : Kiamat Kecil Di Sempadan Pulau C. Pengarang ...
-
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rempah-rempah telah luas dikenal sebagai pemberi cita rasa atau bumbu dan disamping itu rempa...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science), merupakan pengetahu...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain d...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Al-Qur ’ an sebagai kitab suci rahmatan lil ‘alamin, rahmat bagi seluruh alam yang didalamn...
-
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manggis merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari hutan tropis yang teduh di kawa...
Kode
Blogger news
Blogroll
About
Blog Archive
-
▼
2014
(36)
-
▼
August
(36)
-
▼
Aug 26
(31)
- MAKALAH IPA DAN TEKNOLOGI
- INTRAKSI SOSIAL
- INTRAKSI SPESIAL
- MAKALAH IMAN KEPADA RASUL
- MAKALAH ILMU TAJWID
- MAKALAH ILMU FILSAFAT
- MAKALAH IBADAH MADHA DAN GHOHIRU MADHA
- HUKUM KONTRAK
- MAKALAH HIDROGEN DAN MINYAK BUMI
- MAKALAH HAMA DAN PENYAKIT
- MAKALAH HAK ASASI MANUSIA (HAM)
- MAKALAH HAKIKAT MANUSIA
- MAKALAH GIZI DAN KESEHATAN
- MAKALAH FILSAFAT
- MAKALAH FASILITAS
- FAKTUR TEMPORAL
- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDIDIKAN
- MAKALAH ENTOMOLOGI LABA-LABA
- MAKALAH DOSA BESAR DAN SYIRIK
- MAKALAH DEMAM BERDARAH
- MAKALAH DAMPAK EKONOMI
- CERPEN
- BUNGA LAWANG
- MAKALAH BUMI DAN ISINYA
- MAKALAH BUMI DAN ALAM SEMESTA
- Makalah Buah Manggis
- Basket
- Bahasa dan Masyarakat
- Bahasa dan Kebudayaan
- Aspek Pemasaran
- AGAMA (MANUSIA)
-
▼
Aug 26
(31)
-
▼
August
(36)
Categories
- makalah (36)
Jadikan Hari Mu lebih Berwarna Dengan Memabaca
Powered by Blogger.
Tuesday 26 August 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tumbuhan tidak selamanya bisa hidup tanpa gangguan. Kadang tumbuhan
mengalami gangguan oleh binatang atau organisme kecil (virus, bakteri, atau
jamur). Hewan dapat disebut hama karena mereka mengganggu tumbuhan dengan
memakannya. Belalang, kumbang, ulat, wereng, tikus, walang sangit merupakan
beberapa contoh binatang yang sering menjadi hama tanaman. Gangguan terhadap tumbuhan yang disebabkan
oleh virus, bakteri, dan jamur disebut penyakit. Tidak seperti hama, penyakit
tidak memakan tumbuhan, tetapi mereka merusak tumbuhan dengan mengganggu proses
– proses dalam tubuh tumbuhan sehingga mematikan tumbuhan. Oleh karena itu,
tumbuhan yang terserang penyakit, umumnya, bagian tubuhnya utuh. Akan tetapi,
aktivitas hidupnya terganggu dan dapat menyebabkan kematian. Untuk membasmi
hama dan penyakit, sering kali manusia menggunakan oat – obatan anti hama.
Pestisida yang digunakan untuk membasmi serangga disebut insektisida. Adapun
pestisida yang digunakan untuk membasmi jamur disebut fungsida.
Pembasmi hama dan penyakit menggunakan pestisida dan obat harus secara
hati – hati dan tepat guna. Pengunaan pertisida yang berlebihan dan tidak tepat
justru dapat menimbulkan bahaya yang lebih besat. Hal itu disebabkan karena
pestisida dapat menimbulkan kekebalan pada hama dan penyakit. Oleh karena itu
pengguna obat – obatan anti hama dan penyakit hendaknya diusahakan seminimal
dan sebijak mungkin.
Secara alamiah, sesungguhnya hama mempunyai musuh yang dapat mengendalikannya.
Namun, karena ulah manusia, sering kali musuh alamiah hama hilang. Akibat hama
tersebut merajalela. Salah satu contoh kasus yang sering terjadi adalah hama
tikus. Sesungguhnya, secara ilmiah, tikus mempunyai musuh yang memamngsanya.
Musuh alami tikus ini dapat mengendalikan jumlah populasi tikus. Musuhnya tikus
itu ialah Ular, Burung hantu, dan elang. Sayangnya binatang – binatang tersebut
ditangkapi oleh manusia sehingga tikus tidak lagi memiliki pemangsa alami.
Akibatnya, jumlah tikus menjadi sangat banyak dan menjadi hama pertanian.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hama Pada Tumbuhan
Hama tumbuhan adalah organisme yang menyerang tumbuhan sehingga
pertumbuhan dan perkemabanganya terganggu. Hama yang menyerang tumbuhan antara
lain tikus, walang sangit, wereng, tungau, dan ulat.
Ø
Tikus
Tikus merupakan hama yang sering kali membuat pusing para petani. Hal ini
diesbabkan tikus sulit dikendalikan karena memiliki daya adaptasi, mobilitas,
dan kemampuan untuk berkembang biak yang sangat tinggi. Masa reproduksi yang
relative singkat menyebabkan tikus cepat bertambah banyak. Potensi
perkembangbiakan tikus sangat tergantung dari makanan yang tersedia. Tikus
sangat aktif di malam hari.
Tikus menyerang berbagai tumbuhan. Bagian tumbuhan yang disarang tidak
hanya biji – bijian tetapi juga batang tumbuhan muda. Yang membuat para tikus
kuat memakan biji – bijian sehingga merugikan para petani adalah gigi serinya
yang kuat dan tajam, sehingga tikus mudah untuk memakan biji – bijian. Tikus
membuat lubang – lubang pada pematang sawah dan sering berlindung di semak –
semak. Apabila keadaan sawah itu rusak maka berarti sawah tersebut diserang
tikus.
Untuk mengatasi
serangan hama tikus, dapat dilakukan cara – cara sebagai berikut :
a.
Membongkar dan menutup lubang tempat bersembunyi
para tikus dan menangkap tikusnya.
b.
Menggunakan musuh alami tikus, yaitu ular.
c.
Menanam tanaman secara bersamaan agar dapat
menuai dalam waktu yang bersamaan pula sehingga tidak ada kesempatan bigi tikus
untuk mendapatkan makanan setelah tanaman dipanen.
d.
Menggunakan rodentisida (pembasmi tikus) atau
dengan memasang umpan beracun, yaitu irisan ubi jalar atau singkong yang telah
direndam sebelumnya dengan fosforus. Peracunan ini sebaiknya dilakukna sebelum
tanaman padi berbunga dan berbiji. Selain itu penggunaan racun harus hati –
hati karena juga berbahaya bagi hewan ternak dan manusia.
Ø
Wereng
Wereng adalah sejenis kepik yang menyebabkan daun dan batang tumbuhan
berlubang – lubang, kemudian kering, dan pada akhirnya mati. Hama wereng ini
dapat dikendalikan dengan cara – cara sebagai betikut :
a.
Pengaturan pola tanam, yaitu dengan melakukan
penanaman secara serentak maupun dengan pergiliran tanaman. Pergiliran tanaman
dilakukan untuk memutus siklus hidup wereng dengan cara menanam tanaman
palawija atau tanah dibiarkan selama 1 – 2 bulan.
b.
Pengandalian hayati, yaitu dengan menggunakan
musuh alami wereng, misalnya laba – laba predator Lycosa Pseudoannulata, kepik
Microvelia douglasi dan Cyrtorhinuss lividipenis, kumbang Paederuss fuscipes,
Ophinea nigrofasciata, dan Synarmonia octomaculata.
c.
Pengandalian kimia, yaitu dengan menggunakan
insektisida, dilakukan apabila cara lain tidak mungkin untuk dilakukan.
Penggunaan insektisida diusahakan sedemikan rupa sehingga efektif, efisien, dan
aman bagi lingkungan.
Ø
Walang Sangit
Walang sangit (Leptocorisa acuta) merupakansalah satu hama yang juga
meresahkan petani. Hewan ini jika diganggu, akan meloncat dan terbang sambil
mengeluarkan bau. Serangga ini berwarnahijau kemerah- merahan.
Walang sangit menghisab butir – butir padi yang masih cair. Biji yang
sudah diisap akan menjadi hampa, agak hampa, atau liat. Kulit biji iu akan
berwarna kehitam – hitaman. Faktor – faktor yang mendukung yang mendukung
populasi walang sangit antara lain sebagai berikut.
a.
Sawah sangat dekat dengat perhutanan.
b.
Populasi gulma di sekitar sawah cukup tinggi.
c.
Penanaman tidak serentak
Pengendalian terhadap hama walang
sangit dapat dilakukan sebagai berikut.
a.
Menanam tanaman secara serentak.
b.
Membersihkan sawah dari segala macam rumput yang
tumbuh di sekitar sawah agar tidak menjadi tempat berkembang biak bagi walang
sangit.
c.
Menangkap walang sangit pada pagi hari dengan
menggunakan jala penangkap.
d.
Penangkapan menggunakan unmpan bangkai kodok,
ketam sawah, atau dengan alga.
e.
Melakukan pengendalian hayati dengan cara
melepaskan predator alami beruba laba – laba dan menanam jamur yang dapat
menginfeksi walang sangit.
f.
Melakukan pengendalian kimia, yaitu dengan
menggunakan insektisida.
Walang sangit muda (nimfa) lebih aktif dibandingkan dewasanya (imago), tetapi
hewan dewasa dapat merusak lebih hebat karenya hidupnya lebih lama. Walang
sangit dewasa juga dapat memakan biji – biji yang sudah mengeras, yaitu dengan
mengeluarkan enzim yang dapat mencerna karbohidrat.
Ø
Ulat
Kupu – kupu merupakan serangga yang memiliki sayap yang indah dan
benareka ragam. Kupu – kupu meletakkan telurnya dibawah daun dan jika menetas
menjadi larva. Kita bisa sebut larva kupu – kupu sebagai ulat. Pada fase ini,
ulat aktif memakan dedaunan bahkan pangkal batang, terutama pada malam hari.
Daun yang dimakan oleh ulat hanya tersisa rangka atau tulang daunya saja.
Upaya
pemberantasan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a.
Membuang telur – telur kupu – kupu yang melekat
pada bagian bawah daun.
b.
Menggenangi tempat persemaian dengan air dalam
jumlah banyak sehingga ulat akan bergerak ke atas sehingga mudah untuk
dikumpulkan dan dibasmi.
c.
Apabila kedua cara diatas tidak berhasil, maka
dapat dilakukan penyemprotan dengan menggunakan pertisida.
Ø
Tungau
Tungau (kutu kecil) bisaanya terdapat di sebuah bawah daun untuk mengisap
daun tersebut. Hama ini banyak terdapat pada musim kemarau. Pada daun yang
terserang kutu akan timbul bercak – bercak kecil kemudian daun akan menjadi
kuning lalu gugur. Hama ini dapat diatasi dengan cara mengumpulkan daun – daun
yang terserang hama pada suatu tempat dan dibakar.
B. Penyakit Pada Tumbuhan
Jenis – jenis penyakit yang menyerang tumbuhan sangat banyak jumlahnya.
Penyakit yang menyerang tumbuhan banyak disebabkan oleh mikroorganisme,
misalnya jamur, bakteri, dan alga. Penyakit tumbuhan juga dapat disebabkan oleh
virus.
Ø
Jamur
Jamur adalah salah satu organisme penyebab penyakit yang menyerang hampir
semua bagian tumbuhan, mulai dari akar, batang, ranting, daun, bunga, hingga
buahnya. Penyebaran jenis penyakit ini dapat disebabkan oleh angin, air,
serangga, atau sentuhan tangan.
Penyakit ini menyebabkan bagian tumbuhan yang
terserang, misalnya buah, akan menjadi busuk. Jika menyerang bagian ranting dan
permukaan daun, akan menyebabkan bercak – bercak kecokelatan. Dari bercak –
bercak tersebut akan keluar jamur berwarna putih atau oranye yang dapat meluas
ke seluruh permukaan ranting atau daun sehingga pada akhirnya kering dan
rontok.
Jika jamur ini mengganggu proses fotosintesis karena menutupi permukaan
daun. Batang yang terserang umumnya akan membusuk, mula – mula dari arah kulit
kemudian menjalar ke dalam, dan kemudian membusukkan jaringan kayu. Jaringan
yang terserang akan mengeluarkan getah atau cairan. Jika kondisi ini dibiarkan,
jaringan kayu akan membusuk, kemudian seluruh dahan yang ada di atasnya akan
layu dan mati.
Contoh penyakit
yang disebabkan oleh jamur adalah sebagai berikut.
a)
Penyakit pada padi.
Penyakit pada ruas batang dan butir padi disebabkan oleh jamur
Pyricularia oryzea. Ruas – ruas batang menjadi mudah patah dan tanaman padi
akhirnya mati. Selain itu, terdapat pula penyakit yang menyebabkan daun pedi
menguning. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Magnaporthegrisea.
b)
Penyakit embun tepung.
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Peronospora parasitica. Jamur ini
kadang – kadang menyerang biji yang sedang berkecambah sehingga biji menjadi
keropos dan akhirnya mati. Jamur ini kadang – kadang menyerang daun pertama
pada kecambah sehingga tumbuhan menjadi kerdil. Tumbuhan kerdil dapat tumbuh
terus tapi pada daun – daunnya terdapat kercak – bercak hitam.
Untuk memberantas jamur ini dilakukan pengendalian secara kimia, yaitu
dengan pemberian fungsida pada tanaman yang terserang jamur.
Ø
Bakteri
Bakteri dapat membusukkan daun, batang, dan akar tumbuhan. Bagian tumbuh
tumbuhan yang diserang bakteri akan mengeluarkan lendir keruh, baunya sangat
menusuk, dan lengket jika disentuh. Setelah membusuk, lama – kelamaan tumbuhan
akan mati. Tumbuhan yang diserang bakteri dapat diatasi dengan menggunakan
bakterisida.
Contoh penyakit yang disebabkan oleh bakteri adalah penyakit yang
menyerang pembuluh tapis batang jeruk (citrus vein phloem degeneration atau
CVPD). CVPD disebabken oleh bakteri Serratia marcescens. Gejalanya adalah
kuncup daun menjadi kecil dan berwarna kuning, buah menjadi kuning, sehingga
lama – kelamaan akan mati. Penyakit CVPD yang belum parang dapat disembuhkan
dengan terramycin, yang merupakan sejenis antibiotik.
Ø
Virus
Selain bakteri dan jamur, dalam kondisi yang sehat, tumbuhan dapat
terserang oleh virus. Penyakit yang disebabkan oleh virus cukup berbahaya
karena dapat menular dan menyebar ke seluruh tumbuhan dengan cepat. Tumbuhan
yang sudah terlanjur diserang sulit untuk disembuhkan. Contoh penyakit yang
disebabkan oleh virus antara lain penyakit daun tembakau yang berbercak –
bercak putis. Penyakit ini disebabkan oleh virus TMV (tabacco mosaic virus)
yang menyerang permukaan atas daun tembakau. Virus juga dapat menyerang jeruk.
Penularan melalui perantara serangga.
Ø
Alga (Ganggang)
Keberadaan alga juga perlu diaspadai karena dapat menyebabkan bercak
karat merah pada daun tumbuhan. Tumbuhan yang biasanya diserang antara lain
jeruk, jambu biji, dan rambutan. Bagian tumbuhan yang diserang oleh alga
biasanya bagian daun, ditandai adanya bercak berwarna kelabu kehijauan pada
daun, kemudian pada permukaannya tumbuh rambut berwarnya cokelat kemerahan.
Meskipun ukurannya kecil, bercak yang timbul sangat banyak sehingga cukup
merugikan
Langkah –
langkah yang harus dilakukan agar tumbuhan tidak tersenang penyakit antara lain
sebagai berikut.
a)
Usahakan tumbuhan selalu dalam kondisi prima
atau sehat dengan cara tercukupi segala kebutuhan zat haranya.
b)
Jangan membiarkan tumbuhan terlalu rimbun,
pangkaslah sehingga selaruh bagian tumbuhan mendapatkan sinar matahari yang cukup.
c)
Jangan biarkan tumbuhan terserang kutu, tungau,
atau hewan yang lain yang serung membawa bakteri atau jamur.
d)
Usahakan lingkungan selalu bersih.
e)
Perhatikan tumbuhan sesering mungkun sehingga
penyakit dapat terdeteksi sedini mungkin.
f)
Jika terdapat gejala – gejala yang tampak,
pangkaslah bagian tumbuhan (daun, buah, ranting) yang terserang, kemudian
dibakar agar tidak menular ke bagian atau tumbuhan yang lainnya.
g)
Penggunaan pertisida sebagai alternative
terakhir untuk pengobatan hama dan penyakit pada tumbuhan.
Ø
“Penggunaan Pestisida untuk Memberantas Hama dan
Penyakit”
Penggunaan pestisida
sintetis membutuhkan kecermatan, baik mengenai pilihan pestisida yang aman
maupun petunjuk pemakaiannya. Hasil pemantauan rutin dapat digunakan untuk
mengetahui Janis hama dan penyakit yang menyerang, dan menentukan jenis
pestisida yang sesuai sasaran. Pemantauan juga bermanfaat agar penyemprotan
tidak terlambat dengan menggunakan dosis dan waktu yang tepat sehingga
pengendalian hama dan penyakit dapat berhasil.
Pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida harus memperhatikan jenis
hama dan penyakit yang ada, populasi, serta tahap pengembangan hama tersebut.
Penggunaan pestisida dapat dilakukan berdasarkan pertimbangan hal -– hal
berikut.
a)
Pestisida biologi disesuaikan dengan jenis hama
yang menyerang.
b)
Pestisida harus selektif, yaitu untuk hama atau
penyakit yang menyerang jenis tanaman tertentu.
c)
Formulasi pertisida harus sesuai. Misalnya untuk
hama yang masuk ke dalam bunga kurang cocok jika digunakan penyemprotan, namun
lebig efektif jika berbentuk kabut sehingga lebih mudak untuk masuk ke dalam
bunga.
d)
Pestisida sistemik (masuk ke jaringan tumbuhan)
atau kontak bersentuhan dengan hama, disesuaikan dengan tahap perkembangan
hama. Pada fase dewasa, kutu putih mungkin sulit dikendalikan dengan perstisida
kontak karena tubuhnya memiliki lapisan luar yang dapat melindunginya dari
semprotan langsung. Pestisida sistemik akan lebih efektif karena larva yang
baru menetas dan makan daun akan meti karena bahan aktif yanga ada dalam
tumbuhan akan meracuni hama tersebut.
C. Gulma
Selain hama dan penyakit yang menyerang tumbuhan dan merugikan petani,
gulma juga perlu mendapat perhatian khusus. Pada petani kadang kurang
memperhatikan gulma sehingga dalam kurun waktu tertentu populasi gulma sudah
melebihi batas. Gulma – gulma ini akan berkompetisi dengan tanaman utama dalam
mendapatkan unsur hara yang diperlukan pertumbuhannya. Gulma dapat menjadi
tempat persembunyian hama. Pembersihan gulma sangat penting untuk menekan
perkembangan hama yang dapat menyerang tumbuhan.
Berdasarkan karaktristik yang dimiliki, gulma dibedakan menjadi 3
kelompok, yaitu teki, rumput, dan gulma daun lebar.
Ø
Teki
Kelompok teki – tekian memiliki daya tahan luar biasa terhadap
pengendalian mekanis, karena memiliki umbu batang di dalam tanah yang mampu
bertahan berbulan – bulan. Contohnya adalah teki ladang (Cyperus rotundus).
Ø
Rumput
Gulma dalam kelompok ini berdaun sempit seperti teki tetapi menghasilkan
stolon. Stolon ini di dalam tanah berbentuk jaringan rumit yang sulit diatasi
secara mekanik. Contohnya adalah alang – alang (Imperata cylindrica).
Ø
Gulma daun lebar
Berbagai macam gulma dari ordo Dicotyledoneae termasuk dalam kelompok
ini. Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir masa budi daya. Kompetisi terhadap
tanaman utama berupa kompetisi cahaya. Contoh dari gulma berdaun lebar ini
adalah daun sendok.
“Pengendalian Gulma”
Pengendalian gulma memerlukan strategi yang khas untuk setiap kasus.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan pengendalian gulma
antara lain sebagai berikut :
a)
Jenis gulma dominant
b)
Tanaman budi daya utama
c)
Alternatif pengendalian yang tersedia
d)
Dampak ekonomi dan ekologi
Saat ini cukup banyak hebisida (pembasmi gulma) yang tersedia di toko
pertanian. Meskipun demikian, kita perlu hati – hati dalam memilih dan
menggunakan herbisida. Memperhatikan cara pemakaian herbisida dengan benar
sangatlah dianjurkan.
Tujuan pembersihan gulma antara lain untuk mengurangi tumbuhan pengganggu
yang akan menjadi pesaing tanaman utama. Selain itu juga karena gulma merupakan
inang alternetif dan tempat persembunyian hama penyakit.
Setelah mempelajari tentang gulma yang selalu merugikan manusia, ada juga
gulma yang tidak merugikan bagi siapapun, yaitu tanaman Rosela (Hibiscus
sabdariffa l.), entah kenapa tanaman ini termasuk gulma, kami mendapatkan ini
dari satu media Internet yang membahas tentang hama dan penyakit tumbuhan.
Padahal pengertian dari gulma itu sendiri yaitu tanaman pengganggu yang menekan
pertumbuhan hama dan penyakit, dilihat dari sisi manfaat tanaman rosela banyak
sekali, antara lain mengatasi batuk, lesu, demam, gusi berdarah, penahan
kekejangan, anti cacing, anti bakteri, anti septik, menurunkan kolesterol dalam
darah, asam urat.
Melihat dari manfaat – manfaat tanaman ini, tanaman ini tidak menunjukkan
tanaman yang mendatangkan penyakit bagi manusia, malah kebalikannya, tanaman
ini dapat menyembuhkan beberapa penyakit manusia, jadi mengapa banyak orang
yang menyebut tanaman ini menjadi tanaman gulma? Karena tanaman rosela ini
mudah sekali terserang penyakit dan menularkannya ke tumbuhan lain, dan banyak
sekali hewan – hewan hama hinggap di daun / batangnya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Tumbuhan tidak selamanya bisa hidup tanpa gangguan. Kadang
tumbuhan mengalami gangguan oleh binatang atau organisme kecil (virus, bakteri,
atau jamur). Hewan dapat disebut hama karena mereka mengganggu tumbuhan dengan
memakannya. Belalang, kumbang, ulat, wereng, tikus, walang sangit merupakan
beberapa contoh binatang yang sering menjadi hama tanaman.
Gangguan terhadap tumbuhan yang disebabkan oleh virus,
bakteri, dan jamur disebut penyakit. Tidak seperti hama, penyakit tidak memakan
tumbuhan, tetapi mereka merusak tumbuhan dengan mengganggu proses – proses
dalam tubuh tumbuhan sehingga mematikan tumbuhan. Oleh karena itu, tumbuhan
yang terserang penyakit, umumnya, bagian tubuhnya utuh. Akan tetapi, aktivitas
hidupnya terganggu dan dapat menyebabkan kematian. Untuk membasmi hama dan
penyakit, sering kali manusia menggunakan oat – obatan anti hama. Pestisida
yang digunakan untuk membasmi serangga disebut insektisida. Adapun pestisida
yang digunakan untuk membasmi jamur disebut fungsida.
DAFTAR PUSTAKA
Labels:
makalah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
Slots: Best Casino Site with Best Bonuses 2021
We luckyclub.live are a team of gambling enthusiasts in London. They are very passionate about the gambling business and we're confident they will always find the
Post a Comment