Popular Posts
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama adalah suatu sistem nilai yang diakui dan diyakini kebenarannya dan merupakan jalan men...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan global merupakan momok yang mengerikan bagi para pengusaha industri ...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Entomologi adalah salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari serangga. Istilah ini bera...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuhan tidak selamanya bisa hidup tanpa gangguan. Kadang tumbuhan mengalami gangguan oleh b...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Judul : Kiamat Kecil Di Sempadan Pulau C. Pengarang ...
-
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rempah-rempah telah luas dikenal sebagai pemberi cita rasa atau bumbu dan disamping itu rempa...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science), merupakan pengetahu...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain d...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Al-Qur ’ an sebagai kitab suci rahmatan lil ‘alamin, rahmat bagi seluruh alam yang didalamn...
-
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manggis merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari hutan tropis yang teduh di kawa...
Kode
Blogger news
Blogroll
About
Blog Archive
-
▼
2014
(36)
-
▼
August
(36)
-
▼
Aug 26
(31)
- MAKALAH IPA DAN TEKNOLOGI
- INTRAKSI SOSIAL
- INTRAKSI SPESIAL
- MAKALAH IMAN KEPADA RASUL
- MAKALAH ILMU TAJWID
- MAKALAH ILMU FILSAFAT
- MAKALAH IBADAH MADHA DAN GHOHIRU MADHA
- HUKUM KONTRAK
- MAKALAH HIDROGEN DAN MINYAK BUMI
- MAKALAH HAMA DAN PENYAKIT
- MAKALAH HAK ASASI MANUSIA (HAM)
- MAKALAH HAKIKAT MANUSIA
- MAKALAH GIZI DAN KESEHATAN
- MAKALAH FILSAFAT
- MAKALAH FASILITAS
- FAKTUR TEMPORAL
- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDIDIKAN
- MAKALAH ENTOMOLOGI LABA-LABA
- MAKALAH DOSA BESAR DAN SYIRIK
- MAKALAH DEMAM BERDARAH
- MAKALAH DAMPAK EKONOMI
- CERPEN
- BUNGA LAWANG
- MAKALAH BUMI DAN ISINYA
- MAKALAH BUMI DAN ALAM SEMESTA
- Makalah Buah Manggis
- Basket
- Bahasa dan Masyarakat
- Bahasa dan Kebudayaan
- Aspek Pemasaran
- AGAMA (MANUSIA)
-
▼
Aug 26
(31)
-
▼
August
(36)
Categories
- makalah (36)
Jadikan Hari Mu lebih Berwarna Dengan Memabaca
Powered by Blogger.
Tuesday 26 August 2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
bab ini, akan menyinggung sedikit tentang hidrokarbon. Hidrokarbon merupakan
senyawa yang terdiri dari atom karbon dan hidrogen saja. Dalam kehidupan
sehari-hari banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah,
bensin, gas alam, plastik dan lain-lain. Sampai saat ini telah dikenal lebih
dari 2 juta senyawa hidrokarbon. Untuk mempermudah mempelajari senyawa
hidrokarbon berdasarkan susunan atom-atom karbon dalam molekulnya. Hidrokarbon
juga merupakan komponen utama penyusun
minyak bumi.
Pada
bagian pertama dari makalah ini, akan dibahas tentang pengertian hidrokarbon,
kemudian pergolongan hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan jenis ikatan
koevalen antar atom karbon. Dalam makalah ini juga akan dibahas mengenai minyak
bumi, kemudian titik pendidihan dalam tekanan atmosfer fraksi distilasi dalam
derajat Celsius, serta kegunaan minyak bumi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
HIDROKARBON
Senyawa
hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana yang terdiri dari
atom karbon (C) dan hidrogen (H). Sampai saat ini, terdapat lebih kurang 2 juta
senyawa hidrokarbon. Sifat senyawa-senyawa hidrokarbon ditentukan oleh struktur
dan jenis ikatan kovalen antar atom. Oleh karena itu, untuk memudahkan
mempelajari senyawa hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli melakukan
pergolongan hidrokarbon.
1.
Penggolongan
Hidrokarbon
Penggolongan
hidrokarbon umumnya berdasarkan bentuk rantai karbon dan jenis ikatannya.
a. Berdasarkan
bentuk rantai karbon, hidrokarbon digolongkan menjadi tiga, yakni:
Ø Hidrokarbon
Alifatik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai terbuka jenuh (ikatan
tunggal).
Ø Hidrokarbon
Alisiklik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar/tertutup (cincin).
Ø Hidrokarbon
Aromatik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar (cincin)yang
mempunyai ikatan antar atom C tunggal dan rangkap secara
selang-seling/bergantian.
b. Berdasarkan
jenis ikatan antar atom karbonnya:
Ø Hidrokarbon
jenuh, yaitu senyawa hidrokarbon yang ikatan antar atom karbonnya merupakan
ikatan tunggal.
Ø Hidrokarbon
tak jenuh, yaitu senyawa hidrokarbon yang memiliki 1 ikatan rangkap dua
(alkena), atau lebih dari 1 ikatan rangkap dua (alkadiena), atau ikatan rangkap
tiga (alkuna).
2.
Alkana
Alkana
merupakan hidrokarbon alifatik jenuh yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka
dan semua ikatan karbon-karbonnya merupakan ikatan tunggal. Alkana yang paling
sederhana adalah metana , dangan rumus molekulnya CH4.
Table senyawa
Alkana :
Nama
senyawa
|
Rumus Molekul
|
Rumus
struktur
|
Titik
Didih(⁰C)
|
Metana
|
CH4
|
CH4
|
-161
|
Etana
|
C2H6
|
CH3-CH3
|
-89
|
Propana
|
C3H8
|
CH3-CH2-CH3
|
-44
|
Butana
|
C4H10
|
CH3-CH2-CH2-CH3
|
-0,5
|
Pentana
|
C5H12
|
CH3-CH2-CH2-CH2-CH3
|
36
|
Heksana
|
C6H14
|
CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3
|
68
|
Heptana
|
C7H16
|
CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3
|
98
|
Oktana
|
C8H18
|
CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3
|
125
|
Nonana
|
C9H20
|
CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3
|
151
|
Dekana
|
C10H22
|
CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3
|
174
|
a. Rumus umum Alkana
Dari table diatas
dilihat pada perbandingan jumlah atom C dan H dalam alkana adalah n : (2n+2).
Jadi,
rumus umum alkana adalah CnH2n+2 ; n = jumlah atom C
|
b. Sifat fisika Alkana
Ø Untuk
alkana yang tidak bercabang, pada suhu kamar ( 25⁰C)
alkana dengan jumlah atom C1-C4
berwujud gas C5-C18 Ke atas berwujud padat
Ø Makin
tinggi massa molekul, makin tinggi titik didihnya dan titik leburnya
Ø Alkana
dengan massa molekul sama, makin panjang karbon rantai makin tinggi titik
didihnya
Ø Alkana
tidak larut dalam pelarut polar (air), tetapi dapat larut dalam pelarut
nonpolar.
c. Deret Homolog
Suatu kelompok senyawa
karbon dengan rumus umum yang sama dan sifat yang berkemiripan disebut satu homolog
(deret sepancaran). Alkana
merupakan suatu homolog karena setiap anggota alkana yang satu dengan anggota
berikutnya bertambah sebanyak CH2.
d. Tata nama Alkana
Senyawa karbon, khususnya
hidrokarbon, jumlah dan jenisnya sangat banyak sehingga penamaanya dilakukan
secara sistematis. Penamaan senyawa karbon didasarkan pada aturan yang dibuat IUPAC.
e. Sumber dan kegunaan
Alkana adalah komponen
utama dati gas alam dan monyak bumi.
Kegunaan alkana
sebagai:
-
Bahan bakar dan
pelumas
-
Pelarut
-
Sumber hidrogen
-
Bahan baku untuk
senyawa organic lain
-
Bahan baku industri
3.
Alkena
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak
jenuh dengan satu ikatan rangkap
(-C=C-). Alkena yang paling sederhana adalah etena, dengan rumus molekul
C2H4.
Table senyawa alkena :
Nama senyawa
|
Rumus struktur
|
Rumus Molekul
|
Metena
|
CH2
|
CH2
|
Etena
|
CH2=CH2
|
C2H4
|
Propena
|
CH2=CH-CH2
|
C3H6
|
Butena
|
CH2=CH-CH2-CH3
|
C4H8
|
Pentena
|
CH2=CH-CH2-CH2-CH3
|
C5H10
|
Heksena
|
CH2=CH-CH2-CH2-CH2-CH3
|
C6H12
|
Heptena
|
CH2=CH-CH2-CH2-
CH2-CH2-CH3
|
C7H14
|
Oktena
|
CH2=CH-CH2-CH2-
CH2- CH2-CH2-CH3
|
C8H16
|
Nonena
|
CH2=CH-CH2-CH2-
CH2- CH2- CH2-CH2-CH3
|
C9H18
|
Dekena
|
CH2=CH-CH2-CH2-
CH2- CH2- CH2-CH2-CH2-CH3
|
C10H20
|
a. Rumus umum Alkena
Dari contoh
alkena pada table diatas dapat ditarik rumus umum alkena yaitu CnH2n
. Ini artinya jumlah atom H dalam alkena adalah dua kali atom C, atau
perbandingan atom C dengan jumlah atom H adalah 1 : 2. Dari table diatas juga
terlihat bahwa setiap suku alkena dengan suku berikutnya memiliki selisih CH2,
sehingga alkena juga merupakan deret
homolog.
Jadi,
rumus umum alkana adalah CnH2n. n ; jumlah
atom C
|
b.
Deret
Homolog
Dari
table diatas juga terlihat bahwa setiap suku alkena dengan suku berikutnya
memiliki selisih CH2, sehingga alkena juga merupakan deret homolog.
c.
Tata
nama Alkena
Nama
alkena diturunkan dari nama alkana,
yaitu sesuai dengan jumlah atom C yang dimiliki, dengan mengganti akhiran ”ana”
dengan kata “ena”.
d.
Sumber
dan kegunaan
Alkena
dibuat dari alkana melalui proses pemasanan atau dengan bantuan katalisator
(cracking). Alkana suku rendah digunakan sebagai bahan baku industri plastik,
karet sintetik, dan alcohol.
4.
Alkuna
Alkuna adalah
hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan satu ikatan karbon-karbon rangkap tiga
(. Senyawa yang mempunyai 2 ikatan rangkap tiga disebut alkadiuna, yang mempuntai 1 ikatan rangkap dua dan 1 ikatan rangkap
tiga disebut alkenuna. Alkuna yang
paling sederhana adalah etena dengan rumus molekul C2H2.
Tabel senyawa Alkuna:
Nama
senyawa
|
Rumus struktur
|
Rumus Molekul
|
Metuna
|
CH
|
CH
|
Etuna
|
CHCH
|
C2H2
|
Propuna
|
CHC─CH3
|
C3H4
|
Butuna
|
CHC─CH2─CH3
|
C4H6
|
Pentuna
|
CHC─CH2─CH2─CH3
|
C5H8
|
Heksuna
|
CHC─CH2─CH2─CH2─CH3
|
C6H10
|
Heptuna
|
CHC─CH2─CH2─CH2─CH2─CH3
|
C7H12
|
Oktuna
|
CHC─CH2─CH2─CH2─CH2─CH2─CH3
|
C8H14
|
Nonuna
|
CHC─CH2─CH2─CH2─CH2─CH2─CH2─CH3
|
C9H16
|
Dekuna
|
CHC─CH2─CH2─CH2─
CH2─CH2─CH2─CH2─CH3
|
C10H18
|
B.
MINYAK
BUMI
Minyak bumi
adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauanyang mudah terbakar, yang
berada dilapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi terdiri
dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana,
tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya.
1. Pembentukan
Minyak Bumi
Proses terbentuknya
minyak bumi dijelaskan berdasarkan dua teori, yaitu:
a.
Teori anorganik
Teori
anorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang menyatakan bahwa minyak
bumiberasal dan reaksi kalsium karbida, CaC2 (dan reaksi antara
batuan karbonat dan logam alkali) da air menghasilkan asetilen yang dapat
berubah menjadi minyak bumi pada temperature dan tekanan tinggi.
CaCO3 +
Alikali CaC2 HO
HC = CH Minyak bumi
b.
Teori organic
Teori
organic dikemukakan oleh Engker (1911) yang menyatakan bahwa minyak bumi
terbentuk dari proses pelapukan dan penguraian secara anaerob jasad renik
(mikroorganisme) dari tumbuhan laut dalam batuan berpori.
2. Komposisi
Minyak Bumi
Komposisi minyak bumi
dikelompokkan kedalam empat kelompok, yaitu:
1)
Hidrokarbon jenuh
(alkana)
Ø Dikenal
dengan alkana atau paraffin.
Ø Keberadaan
rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak), sedangkan rantai bercabang
lebih sedikit.
Ø Senyawa
penyusun diantaranya : Metana, Etana, Propana, Butana, n-heptana, iso oktana.
2)
Hidrokarbon tak jenuh
(alkena)
Ø Dikenal
dengan alkena
Ø Keberadaannya
hanya sedikit
Ø Senyawa
penyusunnya : etana, propena, butena.
3)
Hidrokarbon jenuh
berantai siklik (sikloalkana)
Ø Dikenal
dengan sikloalkana atau naftena
Ø Keberadaannya
lebih sedikit dibanding alkana
Ø Senyawa
penyusunnya :
1. Siklopropana 3. Siklopentana
4) Hidrokarbon
aromatic
Ø Dikenal
sebagai seri aromatic
Ø Keberadaannya
sebagai komponen yang kecil/sedikit
Ø Senyawa
penyusunannya :
1. Haltalena 3. Benzena
CH
CH
CH
CH C
CH
CH CH
CH C
CH
CH CH
CH
CH CH
2. Antrasena 4. Toluena
CH
CH CH CH
CH C
C CH CH C – CH3
CH C
C CH CH CH
CH
CH CH CH
3. Pengolahan
Minyak Bumi
Dari penambangan hasil minyak bumi
diperoleh minyak mentah (crude oil) yang belum dapat dimanfaatkan. Minyak
mentah diolah pada kilang minyak melalui dua tahap sebagai berikut.
1)
Tahap pertama
Komponen-komponen minyak bumi dipisahkan dengan cara distilasi bertingkat
(distilasi berfraksi). Distilasi bertingkat adalah penyulingan serta
pengembunan kembali berbagai macam
cairan adalah penyulingan titik didih berbeda-beda. Makin besar molekul
hidrokarbon, makin tinggi titik dididhnya dan makin kecil molekul hidrokarbon,
makin rendah titik didihnya. Proses pemisahan berlangsung dalam stu kilom
ditilassi bertingkat ( kolom berfraksi) yang mempunyai plate
(piringan-piringan) sebagai batas keseimbangan uap cair dengan jumlah tertentu
untuk setiap fraksi. Sebelum dimasukan ke dalam tungku pemanas. Minyak mentah
dipanaskan dahulu dalam dapur ( purnace ) pada temperature 320 - 370⁰C.
2)
Tahap kedua
Pada
tahapan ini merupakan proses lanjutan hasil penyulingan bertingkat dengan
proses sebagai berikut :
-
Perengkahan (craking)
-
Ekstrasi
-
Kristalisasi
-
Pembersihan dari
kontaminasi
C. Jenis-Jenis Minyak Bumi
Komposisi kimia dari minyak bumi dipisahkan
dengan cara destilasi yang didasari oleh perbedaan titik didih, kemudian
setelah diolah lagi lebih lanjut akan diperoleh minyak tanah, bensin, lilin dan
lain-lain. Meskipun demikian pemisahan tidak dapat memberikan senyawa
tunggal, melainkan kumpulan senyawa dengan isomernya.
Minyak bumi terdiri dari hidrokarbon, senyawa
hydrogen dan karbon. Empat alkana teringan, yaitu CH4 (metana), C2H6 (etana),
C3H8 (propane), dan C4H10 (butana)
semuanya adalah gas yang mendidih pada suhu -161.6C, -88.6C, -42C, dan -0.5C,
berturut-turut (-258.9, 127.5, -43.6, dan +31.1 F).
Rantai karbon dengan C5-7 semuanya
ringan, dan mudah menguap, nafta jernih. Senyawaan tersebut digunakan sebagai
pelarut, cairan pencuci kering (dry clean), dan produk cepat-kering
lainnya. Rantai dari C6H14 sampai C12H26 dicampur
bersama dan digunakan untuk bensin. Minyak tanah terbuat dari rantai C10 sampai
C15, diikuti oleh minyak diesel (C10 hingga C20)
dan bahan bakar minyak yang digunakan dalam mesin kapal. Senyawaan dari minyak
bumi ini semuanya dalam bentuk cair dalam suhu ruangan. Minyak pelumas dan
gemuk setengah-padat (termasuk Vaselin) berada di antara C16 sampai
ke C20. Sedangkan rantai di atas C20 berwujud
padat, dimulai dari "lilin, kemudian tar, dan bitumen aspal.
Titik pendidihan dalam tekanan atmosfer dari
fraksi distilasi minyak bumi (oC) adalah sebagai berikut.
|
-
|
Minyak eter: 40 -
70 oC (digunakan sebagai pelarut)
|
|
-
|
Minyak ringan: 60 -
100 oC (bahan bakar mobil)
|
|
-
|
Minyak berat: 100 -
150 oC (bahan bakar mobil)
|
|
-
|
Minyak tanah
ringan: 120 - 150 oC (pelarut dan bahan bakar untuk rumah tangga)
|
|
-
|
Kerosene: 150 -
300 oC (bahan bakar mesin jet)
|
|
-
|
Minyak gas: 250 -
350 oC minyak diesel/pemanas)
|
|
-
|
Minyak pelumas >
300 oC (minyak mesin)
|
|
-
|
Sisanya: ter,
aspal, bahan bakar residu
|
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hidrokarbon
adalah senyawa organik paling sederhana, terdiri dari karbon dan hidrogen saja.
Karbon membentuk suatu golongan besar senyawa yang disebut senyawa organic.
Karbon dapat membentuk rantai atom karbon dengan berbagai jenis ikatan
(tunggal, rangkap, atau rangkap tiga).
Dengan membaca makalah ini semoga
teman-teman dapat menambah ilmunya dengan materi hidrokarbon dan minyak bumi
ini. Demikian makalah ini,..
DAFTAR PUSAKA
Ø KIMIA Jilid 1 untuk
SMA kelas X ( PENERBIT ERLANGGA)
Ø LKS KIMIA untuk SMA
kelas X semester II ( Kharisma )
Labels:
makalah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment