Popular Posts

Kode

Blogger news

Blogroll

About

Categories

Jadikan Hari Mu lebih Berwarna Dengan Memabaca

Powered by Blogger.
Tuesday 26 August 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Dalam bab ini, akan menyinggung sedikit tentang hidrokarbon. Hidrokarbon merupakan senyawa yang terdiri dari atom karbon dan hidrogen saja. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain. Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 2 juta senyawa hidrokarbon. Untuk mempermudah mempelajari senyawa hidrokarbon berdasarkan susunan atom-atom karbon dalam molekulnya. Hidrokarbon juga merupakan komponen  utama penyusun minyak bumi.
            Pada bagian pertama dari makalah ini, akan dibahas tentang pengertian hidrokarbon, kemudian pergolongan hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan jenis ikatan koevalen antar atom karbon. Dalam makalah ini juga akan dibahas mengenai minyak bumi, kemudian titik pendidihan dalam tekanan atmosfer fraksi distilasi dalam derajat Celsius, serta kegunaan minyak bumi.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    HIDROKARBON
                  Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana yang terdiri dari atom karbon (C) dan hidrogen (H). Sampai saat ini, terdapat lebih kurang 2 juta senyawa hidrokarbon. Sifat senyawa-senyawa hidrokarbon ditentukan oleh struktur dan jenis ikatan kovalen antar atom. Oleh karena itu, untuk memudahkan mempelajari senyawa hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli melakukan pergolongan hidrokarbon.
1.      Penggolongan Hidrokarbon
Penggolongan hidrokarbon umumnya berdasarkan bentuk rantai karbon dan jenis ikatannya.
a.       Berdasarkan bentuk rantai karbon, hidrokarbon digolongkan menjadi tiga, yakni:
Ø  Hidrokarbon Alifatik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai terbuka jenuh (ikatan tunggal).
Ø  Hidrokarbon Alisiklik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar/tertutup (cincin).
Ø  Hidrokarbon Aromatik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar (cincin)yang mempunyai ikatan antar atom C tunggal dan rangkap secara selang-seling/bergantian.
b.      Berdasarkan jenis ikatan antar atom karbonnya:
Ø  Hidrokarbon jenuh, yaitu senyawa hidrokarbon yang ikatan antar atom karbonnya merupakan ikatan tunggal.
Ø  Hidrokarbon tak jenuh, yaitu senyawa hidrokarbon yang memiliki 1 ikatan rangkap dua (alkena), atau lebih dari 1 ikatan rangkap dua (alkadiena), atau ikatan rangkap tiga (alkuna).
2.      Alkana
Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbon-karbonnya merupakan ikatan tunggal. Alkana yang paling sederhana adalah metana , dangan rumus molekulnya CH4.
Table senyawa Alkana :
Nama senyawa
Rumus Molekul
Rumus struktur
Titik Didih(C)
Metana
CH4
CH4
-161
Etana
C2H6
CH3-CH3
-89
Propana
C3H8
CH3-CH2-CH3
-44
Butana
C4H10
CH3-CH2-CH2-CH3
-0,5
Pentana
C5H12
CH3­-CH2-CH2-CH­­2-CH3
36
Heksana
C6H14
CH3-CH2-CH2-CH2­-CH2-CH3
68
Heptana
C7H16
CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3
98
Oktana
C8H18
CH3-CH2­-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3
125
Nonana
C9H20
CH3-CH2-CH2-CH­2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3
151
Dekana
C10H22
CH3­-CH2­-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3
174

a.       Rumus umum Alkana
Dari table diatas dilihat pada perbandingan jumlah atom C dan H dalam alkana adalah  n : (2n+2).
Jadi, rumus umum alkana adalah CnH2n+2 ; n = jumlah atom C

b.      Sifat fisika Alkana
Ø  Untuk alkana yang tidak bercabang, pada suhu kamar ( 25C) alkana dengan jumlah    atom C1-C4 berwujud gas C5-C18 Ke atas berwujud padat
Ø  Makin tinggi massa molekul, makin tinggi titik didihnya dan titik leburnya
Ø  Alkana dengan massa molekul sama, makin panjang karbon rantai makin tinggi titik didihnya
Ø  Alkana tidak larut dalam pelarut polar (air), tetapi dapat larut dalam pelarut nonpolar.
c.       Deret Homolog
Suatu kelompok senyawa karbon dengan rumus umum yang sama dan sifat yang berkemiripan disebut satu homolog  (deret sepancaran).  Alkana merupakan suatu homolog karena setiap anggota alkana yang satu dengan anggota berikutnya bertambah sebanyak CH2.

d.      Tata nama Alkana
Senyawa karbon, khususnya hidrokarbon, jumlah dan jenisnya sangat banyak sehingga penamaanya dilakukan secara sistematis. Penamaan senyawa karbon didasarkan pada aturan  yang dibuat IUPAC.
e.       Sumber dan kegunaan
Alkana adalah komponen utama dati gas alam dan monyak bumi.
Kegunaan alkana sebagai:
-      Bahan bakar dan pelumas
-      Pelarut
-      Sumber hidrogen
-      Bahan baku untuk senyawa organic lain
-      Bahan baku industri
3.      Alkena
      Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap      (-C=C-). Alkena yang paling sederhana adalah etena, dengan rumus molekul C2H4.
Table senyawa alkena :
Nama senyawa
Rumus struktur
Rumus Molekul
Metena
CH2
CH2
Etena
CH2=CH2
C2H4
Propena
CH2=CH-CH2
C3H6
Butena
CH2=CH-CH2-CH3
C4H8
Pentena
CH2=CH-CH2-CH2-CH3
C5H10
Heksena
CH2=CH-CH2-CH2-CH2-CH3
C6H12
Heptena
CH2=CH-CH2-CH2- CH2-CH2-CH3
C7H14
Oktena
CH2=CH-CH2-CH2- CH2- CH2-CH2-CH3
C8H16
Nonena
CH2=CH-CH2-CH2- CH2- CH2- CH2-CH2-CH3
C9H18
Dekena
CH2=CH-CH2-CH2- CH2- CH2- CH2-CH2-CH2-CH3
C10H20

a.       Rumus umum Alkena
Dari contoh alkena pada table diatas dapat ditarik rumus umum alkena yaitu CnH2n . Ini artinya jumlah atom H dalam alkena adalah dua kali atom C, atau perbandingan atom C dengan jumlah atom H adalah 1 : 2. Dari table diatas juga terlihat bahwa setiap suku alkena dengan suku berikutnya memiliki selisih CH2, sehingga alkena juga merupakan deret homolog.
Jadi, rumus umum alkana adalah CnH2n. n ; jumlah atom C
b.      Deret Homolog
Dari table diatas juga terlihat bahwa setiap suku alkena dengan suku berikutnya memiliki selisih CH2, sehingga alkena juga merupakan deret homolog.
c.       Tata nama Alkena
Nama alkena  diturunkan dari nama alkana, yaitu sesuai dengan jumlah atom C yang dimiliki, dengan mengganti akhiran ”ana” dengan kata “ena”.
d.      Sumber dan kegunaan
Alkena dibuat dari alkana melalui proses pemasanan atau dengan bantuan katalisator (cracking). Alkana suku rendah digunakan sebagai bahan baku industri plastik, karet sintetik, dan alcohol.

4.      Alkuna
Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan satu ikatan karbon-karbon rangkap tiga (. Senyawa yang mempunyai 2 ikatan rangkap tiga disebut alkadiuna, yang mempuntai 1 ikatan rangkap dua dan 1 ikatan rangkap tiga disebut alkenuna. Alkuna yang paling sederhana adalah etena dengan rumus molekul C2H2.
Tabel senyawa Alkuna:
Nama
senyawa
Rumus struktur
Rumus Molekul
Metuna
CH
CH
Etuna
CHCH
C2H2
Propuna
CHC─CH3
C3H4
Butuna
CHC─CH2─CH3
C4H6
Pentuna
CHC─CH2─CH2─CH3
C5H8
Heksuna
CHC─CH2─CH2─CH2─CH3
C6H10
Heptuna
CHC─CH2─CH2─CH2─CH2─CH3
C7H12
Oktuna
CHC─CH2─CH2─CH2─CH2─CH2─CH3
C8H14
Nonuna
CHC─CH2─CH2─CH2─CH2─CH2─CH2─CH3
C9H16
Dekuna
CHC─CH2─CH2─CH2─ CH2─CH2─CH2─CH2─CH3
C10H18


B.     MINYAK BUMI
Minyak bumi adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauanyang mudah terbakar, yang berada dilapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya.
1.      Pembentukan Minyak Bumi
Proses terbentuknya minyak bumi dijelaskan berdasarkan dua teori, yaitu:
a.       Teori anorganik
Teori anorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang menyatakan bahwa minyak bumiberasal dan reaksi kalsium karbida, CaC2 (dan reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) da air menghasilkan asetilen yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada temperature dan tekanan tinggi.
CaCO3 + Alikali       CaC2  HO       HC = CH       Minyak bumi
b.      Teori organic
Teori organic dikemukakan oleh Engker (1911) yang menyatakan bahwa minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan dan penguraian secara anaerob jasad renik (mikroorganisme) dari tumbuhan laut dalam batuan berpori.
2.      Komposisi Minyak Bumi
Komposisi minyak bumi dikelompokkan kedalam empat kelompok, yaitu:
1)      Hidrokarbon jenuh (alkana)
Ø  Dikenal dengan alkana atau paraffin.
Ø  Keberadaan rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak), sedangkan rantai bercabang lebih sedikit.
Ø  Senyawa penyusun diantaranya : Metana, Etana, Propana, Butana, n-heptana, iso oktana.
2)      Hidrokarbon tak jenuh (alkena)
Ø  Dikenal dengan alkena
Ø  Keberadaannya hanya sedikit
Ø  Senyawa penyusunnya : etana, propena, butena.
3)      Hidrokarbon jenuh berantai siklik (sikloalkana)
Ø  Dikenal dengan sikloalkana atau naftena
Ø  Keberadaannya lebih sedikit dibanding alkana
Ø  Senyawa penyusunnya :

1. Siklopropana                            3. Siklopentana
4)      Hidrokarbon aromatic
Ø  Dikenal sebagai seri aromatic
Ø  Keberadaannya sebagai komponen yang kecil/sedikit
Ø  Senyawa penyusunannya :
1.  Haltalena                               3.  Benzena
    CH     CH                                       CH
CH     C     CH                              CH       CH
CH     C     CH                              CH       CH
    CH    CH                                        CH
2.  Antrasena                             4. Toluena
     CH    CH    CH                                 CH
CH      C       C      CH                      CH       C – CH3
CH      C       C      CH                      CH       CH
    CH     CH    CH                                 CH
3.      Pengolahan Minyak Bumi
      Dari penambangan hasil minyak bumi diperoleh minyak mentah (crude oil) yang belum dapat dimanfaatkan. Minyak mentah diolah pada kilang minyak melalui dua tahap sebagai berikut.
1)      Tahap pertama
      Komponen-komponen minyak bumi  dipisahkan dengan cara distilasi bertingkat (distilasi berfraksi). Distilasi bertingkat adalah penyulingan serta pengembunan kembali berbagai macam  cairan adalah penyulingan titik didih berbeda-beda. Makin besar molekul hidrokarbon, makin tinggi titik dididhnya dan makin kecil molekul hidrokarbon, makin rendah titik didihnya. Proses pemisahan berlangsung dalam stu kilom ditilassi bertingkat ( kolom berfraksi) yang mempunyai plate (piringan-piringan) sebagai batas keseimbangan uap cair dengan jumlah tertentu untuk setiap fraksi. Sebelum dimasukan ke dalam tungku pemanas. Minyak mentah dipanaskan dahulu dalam dapur ( purnace ) pada temperature 320 - 370C.
2)      Tahap kedua
Pada tahapan ini merupakan proses lanjutan hasil penyulingan bertingkat dengan proses sebagai berikut :
-      Perengkahan (craking)
-      Ekstrasi
-      Kristalisasi
-      Pembersihan dari kontaminasi
C.    Jenis-Jenis Minyak Bumi
Komposisi kimia dari minyak bumi dipisahkan dengan cara destilasi yang didasari oleh perbedaan titik didih, kemudian setelah diolah lagi lebih lanjut akan diperoleh minyak tanah, bensin, lilin dan lain-lain.  Meskipun demikian pemisahan tidak dapat memberikan senyawa tunggal, melainkan kumpulan senyawa dengan isomernya.
Minyak bumi terdiri dari hidrokarbon, senyawa hydrogen dan karbon.  Empat alkana teringan, yaitu  CH4 (metana), C2H6 (etana), C3H8 (propane), dan C4H10 (butana) semuanya adalah gas yang mendidih pada suhu -161.6C, -88.6C, -42C, dan -0.5C, berturut-turut (-258.9, 127.5, -43.6, dan +31.1 F).
Rantai karbon dengan C5-7 semuanya ringan, dan mudah menguap, nafta jernih. Senyawaan tersebut digunakan sebagai pelarut, cairan pencuci kering (dry clean), dan produk cepat-kering lainnya. Rantai dari C6H14 sampai C12H26 dicampur bersama dan digunakan untuk bensin. Minyak tanah terbuat dari rantai C10 sampai C15, diikuti oleh minyak diesel (C10 hingga C20) dan bahan bakar minyak yang digunakan dalam mesin kapal. Senyawaan dari minyak bumi ini semuanya dalam bentuk cair dalam suhu ruangan. Minyak pelumas dan gemuk setengah-padat (termasuk Vaselin) berada di antara C16 sampai ke C20.  Sedangkan rantai di atas C20 berwujud padat, dimulai dari "lilin, kemudian tar, dan bitumen aspal.
Titik pendidihan dalam tekanan atmosfer dari fraksi distilasi minyak bumi (oC) adalah sebagai berikut.

-
Minyak eter: 40 - 70 oC (digunakan sebagai pelarut)

-
Minyak ringan: 60 - 100 oC (bahan bakar mobil)

-
Minyak berat: 100 - 150 oC (bahan bakar mobil)

-
Minyak tanah ringan: 120 - 150 oC (pelarut dan bahan bakar untuk rumah tangga)

-
Kerosene: 150 - 300 oC (bahan bakar mesin jet)

-
Minyak gas: 250 - 350 oC minyak diesel/pemanas)

-
Minyak pelumas > 300 oC (minyak mesin)

-
Sisanya: ter, aspal, bahan bakar residu




BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Hidrokarbon adalah senyawa organik paling sederhana, terdiri dari karbon dan hidrogen saja. Karbon membentuk suatu golongan besar senyawa yang disebut senyawa organic. Karbon dapat membentuk rantai atom karbon dengan berbagai jenis ikatan (tunggal, rangkap, atau rangkap tiga).
            Dengan membaca makalah ini semoga teman-teman dapat menambah ilmunya dengan materi hidrokarbon dan minyak bumi ini. Demikian makalah ini,..




















DAFTAR PUSAKA

Ø  KIMIA Jilid 1 untuk SMA kelas X ( PENERBIT ERLANGGA)
Ø  LKS KIMIA untuk SMA kelas X semester II ( Kharisma )






0 comments: